Kamis, 01 Oktober 2015

My Profile



My Profile

  1. Name                                : Heni Efitriasih 
  2. Place, date of birth             : Kampar, 5 May 1995
  3. Address                             : Bukit Asri 001/003 Ukui, Pelalawan, Riau
  4. Phone Number                   : 0877-9009-6405 
  5. E-mail                                : heniefitriasih@gmail.com
  6. Carier                                : Kindergarten : Al-Hidayah graduated 2001, Elementary School: 008 UKUI graduated in 2007, Junior High School: 3 UKUI graduated in 2010, Senior High School: 1 Pangkalan kerinci graduated in 2013, and Now study in Stikes Kusuma Husada Surakarta
  7. Occupation                       : midwife
  8. Your description                : Indeed it is difficult to describe my self, but clearly I have a thin body.  I also don’t include a short women.  I have brown skin color, normally people in Indonesian.  About my hair I can’t describe because as a moeslim women, I always wear veils when out of the house.  And now I’m studying midwifery at stikes kusuma husada Surakarta.  I wish I could be a professional midwife useful for the homeland, nation and religion. 


















Jumat, 24 April 2015

Sumber Potensi Peluang Kewirausahaan Pada Kebidanan

Sumber-sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara :
1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
a.    Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
b.    Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
a.    Analisis demografi pasar
b.    Analisis serta tingkah laku pesaing
c.    Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang
2. Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
  1. Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
  2. Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
  3. Dukungan keuangan
  4. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
a.         Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
b.        Kerugian teknik harus rendah
c.         Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d.        Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
e.         Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
f.         Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
3. Memperhitungkan Risiko yang Mungkin Terjadi
Risiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
  1. Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
  2. Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
  3. Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Risiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.
4. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang  yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
  1. Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
  2. Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
  3. Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
  4. Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
  5. Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
  1. Menghasilkan produk atau jasa baru
  2. Menghasilkan nilai tambah baru
  3. Merintis usaha baru
  4. Melakukan proses/teknik baru
  5. Mengembangkan organisasi baru


Tingkat Pengetahuan Ibu Hami Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
DI BPM ATIK WAHYUDI BANJARSARI
TAHUN 2015




KARYA TULIS ILMIAH



Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Biostatistik Dasar
Dosen Pengampu: Kartika Dian Listyawati SST., M.Sc








Disusun Oleh:
Heni Efitriasih
B13111




PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny.A G1P0A0Dengan Ketuban Pecah Dini Di RSUD Kota Surakarta”.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Biostatistik Dasar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagaipihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karenaitu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Ibu Dra. Agnes Sri Harti, MSi, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2.    Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
3.    Ibu Kartika Dian Listyawati, S.ST., M.Sc selaku Dosen Metodologi Penelitian dan Biostatistik Dasar yang telahmeluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepadapenulis
4.    Ibu Sri Jumiyati .,SST sebagai pemilik BPM Atik Wahyudi yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
5.    Seluruh responden yang telah berpartisipasi dalam pengisian kuesioner dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
6.    Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7.    Semua teman-teman angkatan 2011 yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis Imiaha ini
8.    Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



           
                                                                                    Surakarta, Maret 2015



Penulis































DAFTAR ISI


Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            B. Perumusan Masalah
            C. Tujuan Penelitian
            D. Manfaat Penelitian
            E. Keaslian Studi Kasus
            F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
            1. Pengetahuan
            2. Kehamilan
            3. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
            B. Kerangka Teori
            C. Kerangka Konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

 

            A. Jenis dan Rancangan Penelitian
            B. Lokasi dan Waktu Penelitian
            C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
            D. Instrumen Penelitian
            E. Teknik Pengumpulan Data
            F. Variabel Penelitian
            G. Definisi Operasional
            H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
            I. Etika Penelitian
            J. Jadwal Penelitian













BAB I
PENDAHULUAN


A.           Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium DevelopmentGoals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu diperlukan upaya yang maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia masih berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0% nifas 24% (Dinkes, 2012).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33% (Dinkes, 2012). Penyebab langsung kematian ibu yang terbanyak adalah perdarahan sebesar 28%, eklampsi 24% pada kehamilan, partus macet 5%, infeksi 5% dan komplikasi aborsi 5%.
Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur.Hal ini bertujuan menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati dengan demikian angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang (Marmi, 2009).
Seorang ibu hamil kemungkinan akan mengalami penyimpangan kehamilannya, komplikasi yang dapat dialami ibu hamil dibagi sesuai masa kehamilannya (Manuaba, 2009). Tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari tangan, keluar caian pervaginam, gerakan janin tidak terasa dan nyeri perut yang hebat (Sulistyawati, 2010). Perdarahan pada trimester ketiga antara lain plasenta previa (pembukaan ari-ari yang menutupi jalan lahir, perdarahan solusio plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis serta perdarahan dari pecahnya vasa previa yang dapat membahayakan ibu maupun janin (Manuaba, 2008).
Peran bidan dalam memberikan Informasi pada usia kehamilan trimester III yaitu bidan mengajak keluarga untuk aktif dalam memantau kemungkinan gejala-gejala pre eklampsia dan informasi hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dalam kandungan. Informasi tersebut akan mengurangi beberapa kekhawatiran yang dirasakan ibu dan keluarga (Sulistyawati, 2009).
Informasi yang diperoleh ibu akan memberikan pengaruh jangka pendek ( immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan bagi ibu hamil (Erfandi, 2009).
Studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Atik Wahyudi di banjarsari data yang didapat pada jumlah ibu hamil trimester III yang berkunjung banyak ibu hamil trimester III yang belum cukup mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.
Berdasarkan latar belakang masih banyak ibu hamil trimester III yang belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di BPM Atik Wahyudi di Banjarsari tahun 2015”.

B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPM Atik Wahyudi di Banjarsari Tahun 5204?”
C.           Tujuan Penelitian
1.    Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPM Atik Wahyudi di Banjarsari tahun 2015
2.    Tujuan Khusus
a.    Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat baik.
b.    Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat cukup.
c.    Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat kurang.

D.           Manfaat Penelitian
1.    Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.
2.    Bagi Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.
3.    Bagi Institusi Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.
4.    Bagi Instansi BPS Sri Indraswati Boyolali
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam usaha promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil agar dalam dapatmengenali tanda bahaya kehamilan Trimester III.

E.            Keaslian Penelitian
1.    Diyan Lilis Lestari( 2014 ) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III Di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014” Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Instrumen menggunakan kuesioner dan teknik analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20responden (66,6%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,67%).
2.    Erni Putri Puspita Sari ( 2013 ) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida  Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Rumah Bersalin Puji Lestari Klaten  Tahun 2013 “”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif. HasilPenelitianMenunjukkanSebanyak62,8%DenganPengetahuan baik, responden dengan pengetahuan cukup 31,4% dan pengetahuan kurang sebanyak 5,7%. Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan keaslian yaitu pada metode penelitian sedangkan perbedaannya yaitu pada tempat, waktu penelitian dan hasil penelitian.

F.            Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :
BAB I    : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar belakang, perumusan, masalah, tujuan, penelitian, manfaat, penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II  : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan tentang pengetahuan, teori kehamilan, tanda bahya trimester III serta kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V  : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.           Tinjauan Teori
1.    Pengetahuan
a.    Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusiaterhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang ( over behavior) (Notoatmodjo, 2010).
b.    Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yangdicapai dalam domain kognitif yaitu :
1.    Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telahdipelajari sebelumnya.Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yangdipelajari atau rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untukmengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2.    Memahami (Comprehention)
Memahamidiartikansebagaisuatukemampuanuntukmenjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainyaterhadap objek yang dipelajari.
3.    Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakanmateri yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4.    Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materiatau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkandan seperti sebagainya.Analisis merupakan kemampuan untukmengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5.    Sintesa ( Syntesis)
Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan ataumenggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhanyang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapatmenyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6.    Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukanjustifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri ataumenggunakan kriteria yang telah ada.
c.    Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaranpengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.    Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a.    Cara coba – salah ( Trial and Error)Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorangmenghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannyadilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukandenganmenggunakanbeberapakemungkinandalammemecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidakberhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.
b.   Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidakdisengaja oleh orang yang bersangkutan.
c.    Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaandan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.Kebiasaanseperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.Kebiasaan iniseolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpinmasyarakat baik formal maupun informal.Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegangotoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baiktradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d.   Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itumerupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakansuatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Olehsebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan caramengulangkembalipengalamanyangdiperolehdalammemecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
e.    Cara akal sehat ( common sense)
Akal sehat atau common sense  kadang-kadang dapatmenemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiahdan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyakorang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f.    Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yangdiwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harusditerima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagaiwahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g.   Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepatsekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melaluiintuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.
h.   Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaanumat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperolehpengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataanyangdikemukan. Apabilaprosespembuatankesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khususkepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksiadalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.
i.     Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulaidari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatankesimpulantersebutberdasarkanpengalaman-pengalamanempiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan kedalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
j.     Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksiberlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum padakelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2.    Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasaini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian ( research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkanmetode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulandilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuatpencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a.    Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.
b.   Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c.    Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d.   Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :
1.    Pendidikan
Pendidikanadalahsuatuusahauntukmengembangkankepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah danberlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimanadiharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlakberpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yangdiketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut .
2.    Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek ( immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massamembawapulapesan-pesanyangberisisugestiyangdapatmengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenaisesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3.    Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4.    Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baiklingkunganfisik, biologis, maupun social.Lingkunganberpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5.    Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yangdihadapimasalalu. Pengalamanbelajardalambekerjayangdikembangkanmemberikanpengetahuandanketerampilanprofessional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakanmanifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6.    Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuanyangdiperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

2.    Kehamilan
a.    Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangkamelanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
b.    Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi3 yaitu :
1.    Tanda dugaan kehamilan
a.    Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff danovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir denganperhitunganrumusNaegeledapatditentukanperkiraanpersalinan
b.   Mual dan mutah ( emesis), pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morningsickness.
c.    Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
d.   Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan sarafpusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan inimenghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e.    Payudarategang, pengaruhestrogen-progesterondansomatomatrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraftertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f.    Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandungkemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
g.   Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untukbuang air besar.
h.   Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormonehipofisis anterior  menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi ( kloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara ( hiperpigmentasiareolamamae, putting sususemakin menonjol) .
2.    Tanda kemungkinan hamil
a.    Perut membesar
b.   Uterus membesar
c.    Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak) d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah dan kelam)
d.   Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
e.    Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
f.    Teraba ballottement
g.   Reaksi kehamilan positif.
3.    Tanda pasti kehamilan
a.    Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapatdiraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b.   Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umurkehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler  dan stetoskop Leannec.
c.    Pada Primigravida  ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida  umur 16minggu.
d.   Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangkajanin dapat dilihat.
c.    Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1.    Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harusdinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibuterjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.
2.    Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu) Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurnadan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisajanin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentukuntuk melindungi mata janin selama perkembangan.
3.    Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu) Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakinbertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.

3.    Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Trimester III biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibu.
a.    Prinsip mengenali Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Menurut Marmi (2009), pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati.
1.    Pemeriksaan Kehamilan dini ( Early ANC Detection)
Menurut Sulistyawati (2012), kunjungan antenatal care (ANC) minimal 4 kali, yaitu:
a.    Satu kali pada trimester I
Informasi yang diberikan pada trimester I yaitu, menjalinhubungan saling percaya, deteksi masalah pada tahap awalpemberian asuhan, mencegah masalah, persiapan persalinan dankomplikasi, perilaku sehat meliputi gizi, latihan atau senam, kebersihan, dan istirahat).
b.   Satu kali pada trimester II
Setelah pasien sudah cukup paham dengan informasi yang harusdiketahui pada trimester I, maka pada trimester II bidanmemberikan informasi yang berkaitan denan pre eklampsi ringan.
c.    Dua kali pada trimester III
Pada usia kehamilan ini informasi yang disampaikan adalah hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dalam kandungan, salah satunya adalah janin tunggal atau ganda. Informasi tersebut akanmengurangi beberapa kekhawatiran yang dirasakan oleh ibu dankeluarga berkaitan dengan janin. Gambaran persalinan yang akan dilalui merupakan salah satu hal yang dikhawatirkan oleh ibu dan keluarga pada akhir masa kehamilan. Informasi mengenaikepastian letak dan posisi janin akan mengurangi kecemasan pasien.
2.    Skrining Deteksi Dini
Menurut Marmi (2009), skrining deteksi dini yaitu USG, merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonic untukmempelajaristrukturjaringanberdasarkangelombang ultrasonik. Pemeriksaan USG pada kehamilan normalusia 5 minggu.
b.    Jenis-jenis Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
1.    Kehamilan dengan Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi permanen meningkatnya tekanandarah dimana biasanya tidak ada penyebab yang nyata. Kadang-kadangkeadaaninidihubungkandenganpenyakitginjal, phaeochromocytoma  atau penyempitan aorta  dan keadaan ini lebih sering muncul pada saat kehamilan (Marmi, 2009).
Menurut Manuaba (2008), gambaran klinis dapat dijabarkansebagai berikut:
a.    Kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik 30 mmHg atau 15mmHg. Tekanan darah absolut 140/90 atau 160/110 yang diambilselang 6 jam dalam keadaan istirahat.
b.   Edema, merupakan timbunan cairan tubuh yang tampak atautidak tampak. Perhitungan kenaikan berat badan melebihi ¾ - 1kg/minggu. Penatalaksanaan kehamilan dengan hipertensi harus mendapatpenanganan yaitu dianjurkanuntuk lebih banyak istirahat danmenghindari peningkatan berat badan terlalu banyak. Kesejahteraan janin dipantau secara ketat untuk mendeteksi adanya retardasi pertumbuhan. Jika ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg harusdirawat di rumah sakit. Obat-obatan antihipertensi dan sedative boleh diberikan untuk mengontrol tekanan darah(Marmi, 2011).
2.    Perdarahan
Menurut Manuaba (2008), Ada beberapa komplikasi yangdapat dialami seorang wanita hamil, komplikasi ini dapat terjadi pada trimester III. perdarahan yang terjadi pada kehamilantrimester III, yaitu:
a.    Perdarahan plasenta previa
Perdarahan plasenta previa adalah keadaan implantasiplasenta sedemikian rupa sehingga menutupi sebagian atauseluruh mulut rahim, sehingga pembuluh darah besar ada padasekitar mulut rahim, dengam makin tuanya kehamilan danterjadi pembentukan segmen bawah rahim terjari pergeseranplasenta beserta pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan(Manuaba, 2008). Menurut Marmi (2011), penyebab plasenta previa tidakdiketahui, tetapi faktor-faktor berikut dapat dihubungkan, yaitu:
1.    Multiparitas, meningkatnya ukuran rongga uterus padapesalinan yang berulang-ulang merupakan predisposisiterjadinya plasenta previa.
2.    Kehamilan multiple, tempat plasenta terbesar lebih sering melewati segmen bawah rahim.
3.    Umur, ibu yang lebih tua berisiko dari pada ibu yang lebih muda
4.    Uterus sikatrik
5.    Riwayat myomektomi
6.    Merokok
7.    Kelainan plasenta.
Menurut Marmi (2011), tanda dan gejala kemungkinan terjadi plasenta previa, yaitu:
1.    Mal presentasi janin
2.    Bagian terendah janin tidak terfiksasi
3.    Sulitnya mengidentifikasi bagian janin pada palpasi
4.    Denyut nadi ibu yang keras di bawah umbilikus.
5.    Perdarahan solusio plasenta
Menurut Manuaba (2008), solusio plasenta adalahlepasnya plasenta dari implantasi yang normal (fundus uteri)sehingga menimbulkan ras sakit dan gangguan nutrisi pada janin.
Menurut Manuaba (2009), penyebab solusio plasenta dapatdikaitkan dengan:
1.    Trauma langsung pada kehamilan (jatuh saat hamil tua, trauma langsung pada perut)
2.    Ibu yang mengidap tekanan darah tinggi
3.    Kehamilan disertai pre eklampsia dan eklampsia
4.    Ibu yang mengidap penyakit ginjal.
Gejala solusio plasenta diketahui melalui anamnesis dapatmeliputi Trauma langsung pada kehamilan (jatuh saat hamil tua, trauma langsung pada perut), Ibu yang mengidap tekanan darahtinggi, Kehamilan disertai pre eklampsia dan eklampsia, Ibuyang mengidap penyakit ginjal.Perdarahan yang diserta rasasakit.Lepasnya plasenta menimbulkan gangguan sirkulasi danancaman jiwa janin dalam bentuk asfiksia ringan sampaikematian, serta gerak janin berkurang sampai menghilang.
Lepasnya plasenta yang dapat menimbulkan timbunan darah dibelakang plasentayang mengakibatkan gangguan sirkulasi(tekanan darah turun sampai syok, nadi meningkat, ibu hamiltampak pucat, perut tegang dan terasa sakit (Manuaba, 2008).Penatalaksanaan plasenta previa yaitu pasien dianjuranistirahat di tempat tidur, jika perdarahan banyak pasiendianjurkan untuk tidur miring atau menggunakan bantal di bawah pinggul kanannya untuk mencapai agar panggul miring danmenghindari supine hipotensive syndrome (Marmi, 2011).
b.   Perdarahan pada sinus marginalis
Perdarahan ini menjelang persalinan, jumlahnya tidakterlalu banyak, tidak membahayakan janin dan ibunya, karenapersalinan segera akan berlangsung, perdarahan ini sulit diduga asalnyadanbarudiketahuisetelahplasentalahir. Padapemeriksaan plasenta dijumpai gumpalan darah ditepi pada suatu kantong membran dengan demikian diduga perdarahan yangberasal dari sinus marginalis (Manuaba, 2008).
c.    Perdarahan Vasa Previa
Vasa previa adalah penyilangan pembuluh darah pada mulutrahim yang berasal dari insersio vilamentosa plasenta.Seperti diketahui jenis perlekatan atau penempelan tali pusat padaplasenta dalam bentuk insersio sentralis bila tali pusat melekat tepat di tengah plasenta, insersio marginalis bila perlekatan tali pusat di tepi plasenta (Manuaba, 2008).
Keadaan ini terjadi pada insersi velamentosa apabilasebagian dari pembuluh janin di selaput ketuban memotong darah os internum dan menempati posisi di depan bagian terbawahjanin. Pada pemeriksaan yang cermat kadang-kadang dapatdiraba sebuah pembuluh janin tubular di selaput ketuban yangmenutupi bagian terbawah janin. Penekanan pembuluh oleh jaripemeriksakebagianbawahjaninkemungkinanakanmenyebabkan perubahan frekuensi denyut jantung janin. Padavas previa terdapat bahaya yang sangat besar bagi janin karena pecahnya ketuban dapat disertai oleh ruptur pembuluh janin yang menyebabkan kehilangan banyak darah (Marmi, 2011).
3.    Sakit Kepala yang hebat dan menetap
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan sering kalimerupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hehat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur atau terbayang.Sakit kepala yang hebatdalamkehamilanadalahgejaladaripreeklampsia (Sulistyawati, 2009).
4.    Pandangan kabur
Pandangan kabur karena pengaruh hormonal dalam kehamilan, ketajaman visual ibu dapat berubah.Perubahan kecil adalah normal.Masalahpengelihatanyangmengindikasikankeadaanyangmengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnyapandangan kabur atau terbayang dan berbintik-bintik, perubahan penglihatan mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat.Perubahan pandangan mendadak mungkin merupaka tanda preeklampsia (Yulifah, dkk, 2010).
5.      Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir seluruh ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasana hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapatmenunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaanmuka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan anemia, gagal, jantung atau pre eklampsia (Sulistyawati, 2009).
6.    Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janin selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah, bayi harus bergerak paling sedikit 3kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Yulifah, dkk, 2010).
7.    Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan denan persalinan normaladalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkanmasalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis persalinan preterm, gastritis (Yulifah, dkk, 2010).












B.            Kerangka Teori


 




















           









Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Erfandi (2009), Marmi (2009) dan Yulifah, dkk (2010)





C.           Kerangka Konsep

Baik
 
Cukup
 
Kurang
 
 






























           
Keterangan
= Variabel yang diteliti
                        = Variabel yang tidak diteliti


Gambar 2.2 Kerangka Konsep




BAB III
METODE PENELITIAN

 

A.           Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskriptif  bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini.

Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada penyimpulan.Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010).Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPM Atik Wahyudi Banjarsari.

B.            Lokasi dan Waktu Penelitian

1.    Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan dataselama kasus berlangsung (Budiarto, 2003).Penelitian ini dilakukan di BPM Atik Wahyudi Banjarsari

2.    Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2015.

C.           Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1.    Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudiandiatrikkesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ibu Hamil trimester III yang berkunjung di BPM Atik Wahyudi pada bulan Maret 2015 yaitu sebanyak ….. ibu hamil.

2.    Sampel

Sampel adalah bagian tertentu yang dipilih dari populasi (Silalahi, 2010).

Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%.  Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di BPM Atik Wahyudi sejumlah …… responden.

3.    Teknik sampling

Teknik sampling  adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakilikeseluruhanpopulasiyangada. Dalampenelitianinimenggunakan quota sampling. Quota sampling  adalah cara pengambilan sampel dengan menentukan ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang telah ditentukan (Hidayat, 2011).

D.           Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis (Susetyo, 2010). Instrumen penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioneradalah angket dengan beberapa pernyataan.Penelitian inimenggunakankuesionertertutup.Kuesionertertutupadalahsejumlahpernyataan dimana pernyataan dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada (Hidayat, 2011).Kuesioner diambil dari sumber teori tentang tanda bahaya trimester III. Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif ( favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif ( unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan dengan skor 1untuk jawaban salah.

           






Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuisioner
 


Variabel           Sub variabel                                        Pernyataan                  Jumlah
 


                                                                        Favourable      Unfavourablesoal
 


Tingkat            1. Prinsip mengenali
Pengetahuan        tanda bahaya
Ibu hamil             kehamilan
Tentang               trimester III
Tanda bahaya  2. Jenis-jenis tanda
Trimester III        bahaya kehamilan
                            Trimester III:
a.     Kehamilan dengan
Hipertensi
b.     Perdarahan
c.     Sakit kepala yang
Hebat dan menetap
d.    Pandangan kabur
e.     Bengkak di wajah
Dan jari tangan
f.      Gerakan janin
Tidak terasa
g.     Nyeri perut

Jumlah
 



















1.    Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkatkevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Karena untuk mendapatkan distribusi normal maka digunakan responden sebanyak 30 responden (Mahfoed, 2007). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:

rxy =
Keterangan:
N       : Jumlah Responden
rxy      : koefisien korelasi product momen
x        : skor pertanyaan
y        : skor total
xy      : skor pertanyaan dikalikan skor total
dikatakan valid jika r hitung> r tabel ( 0,361 ) dengan taraf signifikan 0,05

2.    Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akansama hasilnya (Arikunto, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan AlphaChronbach  dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.




Rumus Alpha Chronbach  adalah sebagai berikut:

r11 =


keterangan:
r11                  : realibilitas konsumen
k                    : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
             : jumlah varian butir
                : varians total

Instrument dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005)

3.    Hasil uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dilakukan di BPS Monika Boyolali terhadap 30 ibu hamil trimester III dengan 35 pernyataan. Karena untuk mendapatkan distribusi normal maka digunak
an responden sebanyak 30 responden (Mahfoed,2007).











Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuisioner
 


Variabel             Sub variabel                                      Pernyataan                  Jumlah
 


                                                                        Favourable      Unfavourable     soal
 


Tingkat            1. Prinsip mengenali
Pengetahuan        tanda bahaya
Ibu hamil             kehamilan
Tentang               trimester III
Tanda bahaya  2. Jenis-jenis tanda
Trimester III        bahaya kehamilan
                            Trimester III:
a.       Kehamilan dengan
Hipertensi
b.     Perdarahan
c.     Sakit kepala yang
Hebat dan menetap
d.    Pandangan kabur
e.     Bengkak di wajah
Dan jari tangan
f.      Gerakan janin
Tidak terasa
g.     Nyeri perut

Jumlah
 

 



E.            Teknik Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2011), teknik pengumpulan data adalah cara peneliti mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Data yang diperoleh terdiri dari :
1.    Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner yang diisi ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali.
2.    Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006).Data sekunder didapatkan dari data berdasarkan dokumentasidi BPS Sri Indraswati Boyolali yaitu berupajumlah kunjungan ibu hamil trimester III pada bulan Januari – November 2013 dengan rata-rata jumlah kunjungan 32 ibu hamil.

F.            Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.

 

G.           Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup ataupengertianvariabel-variabelyangdiamatiatauditeliti (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.3
Definisi Operasioal
 


Nama                 Pengertian                 Indikator                                 Alat     Skala

Variabel                                                                                               Ukur
Pengetahuan      Kemampuan              1. Baik: bila nilai responden  kuisio    ordinal
Ibu hamil           Ibu menjawab              yang diperoleh (x) > mean   ner
Tentang             dengan benar                + 1 SD
Tanda bahaya    kuisioner                    2. Cukup: bila nilai responden
Trimester III      tentang tanda                            mean – 1 SD  x  mean
                          Bahaya                          + 1 SD
                        Trimester III                3. Kurang: bila nilai responden
    Yang diperoleh (x) < mean
-          1 SD
 





H.           Metode Pengolahan dan Analisa Data
1.    Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010) adalah:
a.    Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b.    Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
c.    Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.
d.   Memasukkan Data ( Data Entri) atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing respondendalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau soffware  komputer.
e.    Pembersihan data ( Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahankode, ketidaklengkapandansebagainya, kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).
2.    Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010), analisis univariat  yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya trimester III.
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagaiberikut:
Baik: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ” mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
X =
Keterangan:
X       : rata-rata (mean)
∑x     : jumlah seluruh jawaban responden
N       : jumlah responden

Simpangan baku ( standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Rumus:
SD =
Keterangan:
X       : nilai responden
N       : jumlah responden

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu hamil tentang tanda bahya trimester III digunakan rumus persentase.



Menurut Riwidikdo (2009), rumus persentase yaitu :
Skor presentase =  x 100%


I.              Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :

1.    Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

2.    Anonimity (tanpa nama)

Untukmenjagakerahasiaansubyekpenelitian, penelititidakmencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3.    Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

 

J.             Jadwal Penelitian

Bagianinidiuraikanlangkah-langkahkegiatandarimulaimenyusunproposalpenelitian, sampaidenganpenulisanlaporanpenelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Budiarto, E. 2003.Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC
 Depkes RI, 2012. Laporan Pendahuluan: Survey Demografi dan KesehataN Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan KependudukaN
Erfandi. 2009.  PengetahuanDanFaktor-FaktorYang Mempengaruhi,
Ghozali, I, 2005.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
 Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Mahfoed, 2007.Metodologi Penelitian Bidan Kesehatan, Keperawatan danKebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
Manuaba, I.A.C, 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan ObstetriGinekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Sa’adah N, 2011. Tingkat Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tandabahaya kehamilan di Puskesmas Mergasan Yogyakarta Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah
 Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Sulistyawati, A, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
 Susilawati, L, 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil primigravida tentang tandabahaya kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah
Waryana, 2010.Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama Yulifah, dkk, 2010. Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologi. Yogyakarta: Nuha Medikan