TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
DI BPM ATIK WAHYUDI BANJARSARI
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Biostatistik Dasar
Dosen Pengampu:
Kartika Dian Listyawati SST., M.Sc

Disusun Oleh:
Heni Efitriasih
B13111
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikanKarya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada
Ny.A G1P0A0Dengan Ketuban Pecah Dini Di RSUD
Kota Surakarta”.Karya
Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Biostatistik Dasar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan
pengarahan dari berbagaipihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan
dengan baik. Oleh karenaitu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, MSi, selaku Ketua
STIKes Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu
Retno Wulandari, S.ST,
selaku Ka.
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta
3. Ibu
Kartika Dian Listyawati, S.ST., M.Sc selaku Dosen Metodologi Penelitian dan
Biostatistik Dasar yang
telahmeluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepadapenulis
4. Ibu Sri Jumiyati .,SST sebagai pemilik BPM
Atik Wahyudi yang telah memberi ijin kepada penulis untuk
pengambilan data awal dan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh
responden yang telah berpartisipasi dalam pengisian kuesioner dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua
teman-teman angkatan 2011 yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis
Imiaha ini
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan
dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini
masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis membuka saran demi kemajuan
penelitian selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta,
Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Perumusan Masalah
C. Tujuan
Penelitian
D. Manfaat
Penelitian
E. Keaslian
Studi Kasus
F.
Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1.
Pengetahuan
2.
Kehamilan
3. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester III
B. Kerangka
Teori
C. Kerangka
Konsep
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis
dan Rancangan Penelitian
B. Lokasi
dan Waktu Penelitian
C.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
D. Instrumen
Penelitian
E. Teknik
Pengumpulan Data
F. Variabel
Penelitian
G. Definisi
Operasional
H. Metode
Pengolahan dan Analisa Data
I. Etika
Penelitian
J. Jadwal
Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium DevelopmentGoals (MDG’s) tahun
2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu diperlukan upaya yang
maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut hasil Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia masih berada pada angka
359/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%,
hamil 26,0% nifas 24% (Dinkes, 2012).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012
berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar
116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada
waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar
17,33% (Dinkes, 2012). Penyebab langsung kematian ibu yang terbanyak adalah
perdarahan sebesar 28%, eklampsi 24% pada kehamilan, partus macet 5%, infeksi
5% dan komplikasi aborsi 5%.
Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat
perlu dilakukan secara teratur.Hal ini bertujuan menyiapkan seoptimal mungkin
fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas
sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.Selain itu juga untuk mendeteksi
dini adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu
hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati dengan demikian angka
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang (Marmi, 2009).
Seorang ibu hamil kemungkinan akan mengalami
penyimpangan kehamilannya, komplikasi yang dapat dialami ibu hamil dibagi
sesuai masa kehamilannya (Manuaba, 2009). Tanda bahaya kehamilan trimester III
yaitu sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan
jari-jari tangan, keluar caian pervaginam, gerakan janin tidak terasa dan nyeri
perut yang hebat (Sulistyawati, 2010). Perdarahan pada trimester ketiga antara
lain plasenta previa (pembukaan ari-ari yang menutupi jalan lahir, perdarahan
solusio plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis serta perdarahan
dari pecahnya vasa previa yang dapat membahayakan ibu maupun janin (Manuaba,
2008).
Peran bidan dalam memberikan Informasi pada usia
kehamilan trimester III yaitu bidan mengajak keluarga untuk aktif dalam
memantau kemungkinan gejala-gejala pre eklampsia dan informasi hasil
pemeriksaan kesejahteraan janin dalam kandungan. Informasi tersebut akan
mengurangi beberapa kekhawatiran yang dirasakan ibu dan keluarga (Sulistyawati,
2009).
Informasi yang diperoleh ibu akan memberikan pengaruh
jangka pendek ( immediate impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan bagi ibu hamil
(Erfandi, 2009).
Studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Atik Wahyudi di
banjarsari data yang didapat pada jumlah ibu hamil trimester III yang
berkunjung banyak ibu hamil trimester III yang belum cukup mengetahui tentang
tanda bahaya kehamilan.
Berdasarkan latar belakang masih banyak ibu hamil trimester
III yang belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan sehingga penulis
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di BPM Atik Wahyudi
di Banjarsari tahun 2015”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPM Atik
Wahyudi di Banjarsari Tahun 5204?”
C.
Tujuan
Penelitian
1. Tujuan
Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPM Atik Wahyudi di
Banjarsari tahun 2015
2. Tujuan
Khusus
a. Mengetahui
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di
BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat baik.
b. Mengetahui
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di
BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat cukup.
c. Mengetahui
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III di
BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat kurang.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Bagi
Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester
III.
2. Bagi
Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat
digunakan sebagai pengalaman bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dan
wawasan peneliti mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan Trimester III.
3. Bagi
Institusi Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan
untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi khususnya tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.
4. Bagi
Instansi BPS Sri Indraswati Boyolali
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan kebijakan dalam usaha promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil agar
dalam dapatmengenali tanda bahaya kehamilan Trimester III.
E.
Keaslian
Penelitian
1. Diyan
Lilis Lestari( 2014 ) dengan judul “Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III Di BPS Sri
Indraswati Boyolali Tahun 2014” Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Instrumen menggunakan kuesioner dan teknik analisa data
menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan
baik sebanyak 5 responden (16,67%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak
20responden (66,6%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,67%).
2. Erni
Putri Puspita Sari ( 2013 ) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Di Rumah Bersalin Puji Lestari Klaten
Tahun 2013 “”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
HasilPenelitianMenunjukkanSebanyak62,8%DenganPengetahuan baik, responden dengan
pengetahuan cukup 31,4% dan pengetahuan kurang sebanyak 5,7%. Persamaan
penelitian yang peneliti lakukan dengan keaslian yaitu pada metode penelitian
sedangkan perbedaannya yaitu pada tempat, waktu penelitian dan hasil
penelitian.
F.
Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
terdiri dari 5 BAB, yaitu :
BAB I :
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan isi karya tulis
secara singkat meliputi latar belakang, perumusan, masalah, tujuan, penelitian,
manfaat, penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan tentang pengetahuan,
teori kehamilan, tanda bahya trimester III serta kerangka teori dan kerangka
konsep.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan
rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik
pengambilan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel
penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta
etika penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran umum
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan
penelitian.
BAB V :
PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan
dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan
manusiaterhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang ( over
behavior) (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan
yangdicapai dalam domain kognitif yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telahdipelajari sebelumnya.Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yangdipelajari atau rangsangan
yang telah diterima.Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah. Untukmengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan
sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
Memahamidiartikansebagaisuatukemampuanuntukmenjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainyaterhadap
objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakanmateri
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini
diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode,
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materiatau
suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,
mengelompokkandan seperti sebagainya.Analisis merupakan kemampuan
untukmengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5. Sintesa ( Syntesis)
Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan ataumenggabungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhanyang, baru dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari
informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat
meringkaskan, dapatmenyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah
ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukanjustifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian
itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri ataumenggunakan kriteria
yang telah ada.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaranpengetahuan
dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni
tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui
proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Cara tradisional atau non
ilmiah terdiri dari:
a. Cara coba – salah ( Trial and Error)Cara ini dipakai orang
sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila
seseorangmenghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannyadilakukan dengan
coba-coba. Cara coba-coba ini
dilakukandenganmenggunakanbeberapakemungkinandalammemecahkan masalah, dan
apabila kemungkinan tersebut tidakberhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai
masalah tersebut dapat terpecahkan.
b. Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidakdisengaja
oleh orang yang bersangkutan.
c. Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaandan
tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan
tersebut baik atau tidak.Kebiasaanseperti ini bukan hanya terjadi pada
masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.Kebiasaan
iniseolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa
pemimpin-pemimpinmasyarakat baik formal maupun informal.Para pemuka agama,
pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegangotoritas, yakni orang mempunyai
wibawa atau kekuasaan, baiktradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d. Berdasarkan pengalaman
sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.Pepatah
ini mengandung maksud bahwa pengalaman itumerupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman itu merupakansuatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
Olehsebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan
caramengulangkembalipengalamanyangdiperolehdalammemecahkan permasalahan yang
dihadapi pada masa yang lalu.
e. Cara akal sehat ( common sense)
Akal sehat atau common
sense kadang-kadang dapatmenemukan
teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiahdan hukuman merupakan cara yang
masih dianut oleh banyakorang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks
pendidikan.
f. Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yangdiwahyukan
dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harusditerima dan diyakini oleh
pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut
rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah
sebagaiwahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g. Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepatsekali
melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau
berpikir. Kebenaran yang diperoleh melaluiintuitif sukar dipercaya karena
kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.
h. Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaanumat
manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu
menggunakan penalarannya dalam memperolehpengetahuan. Induksi dan deduksi pada
dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pernyataan-pernyataanyangdikemukan. Apabilaprosespembuatankesimpulan itu
melalui pernyataan-pernyataan yang khususkepada yang umum dinamakan induksi
sedangkan deduksiadalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke
khusus.
i. Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulaidari
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti
dalam berpikir induksi
pembuatankesimpulantersebutberdasarkanpengalaman-pengalamanempiris yang
ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan kedalam suatu konsep yang
memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
j. Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan
umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksiberlaku bahwa sesuatu yang
dianggap benar secara umum padakelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada
semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2. Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasaini
lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah,
atau metodologi penelitian ( research
metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang
mengembangkanmetode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van
Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulandilakukan dengan
mengadakan observasi langsung dan membuatpencatatan-pencatatan terhadap semua
fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal
pokok :
a. Segala sesuatu yang positif
yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.
b. Segala sesuatu yang negatif,
yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c. Gejala-gejala yang muncul
secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi
tertentu.
d. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :
1. Pendidikan
Pendidikanadalahsuatuusahauntukmengembangkankepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah danberlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka
seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak
pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dimanadiharapkan seseorang dengan pendidikan
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu
ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti
mutlakberpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek inilah yang
akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin
banyak aspek positif dari obyek yangdiketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif
terhadap obyek tersebut .
2. Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik
dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka
pendek ( immediate impact) sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Majunya teknologi akan
tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi,
berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan
lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan
orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media
massamembawapulapesan-pesanyangberisisugestiyangdapatmengarahkan opini
seseorang. Adanya informasi baru mengenaisesuatu hal memberikan landasan
kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3. Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau
buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan.
Status ekonomi seseorang juga
akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baiklingkunganfisik, biologis, maupun social.Lingkunganberpengaruh
terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam
lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yangdihadapimasalalu.
Pengalamanbelajardalambekerjayangdikembangkanmemberikanpengetahuandanketerampilanprofessional
serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan yang merupakanmanifestasi dari keterpaduan menalar secara
ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
bidang kerjanya.
6. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya, sehingga pengetahuanyangdiperolehnya semakin membaik. Pada usia
madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial
serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan
banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan
kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangkamelanjutkan
keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang
wanita (Waryana, 2010).
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi3
yaitu :
1. Tanda dugaan kehamilan
a. Amenore
(terlambat
datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel de graff danovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir
denganperhitunganrumusNaegeledapatditentukanperkiraanpersalinan
b. Mual dan mutah ( emesis), pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pada pagi hari disebut morningsickness.
c. Ngidam, wanita hamil sering
menginginkan makanan tertentu.
d. Sinkope
(pingsan),
terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan sarafpusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan
inimenghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e. Payudarategang,
pengaruhestrogen-progesterondansomatomatrofin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan
tegang. Ujung saraftertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f. Sering miksi, desakan rahim
ke depan menyebabkan kandungkemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada
triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
g. Konstipasi atau obstipasi
karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan
kesulitan untukbuang air besar.
h. Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormonehipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi
kulit di sekitar pipi ( kloasma
gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara ( hiperpigmentasiareolamamae, putting sususemakin menonjol) .
2. Tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
c. Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak) d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina
dan vulva, tampak lebih merah dan kelam)
d. Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
e. Kontraksi-kontraksi kecil
atau braxton hicks.
f. Teraba ballottement
g. Reaksi kehamilan positif.
3. Tanda pasti kehamilan
a. Pada umur 20 minggu gerakan
janin kadang-kadang dapatdiraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian
janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b. Bunyi denyut jantung janin
dapat didengar pada umurkehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec.
c. Pada Primigravida ibu dapat
merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16minggu.
d. Bila dilakukan pemeriksaan
dengan sinar rontgen kerangkajanin dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1. Kehamilan trimester 1 (umur
kehamilan 0 sampai 12 minggu)Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang
harusdinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibuterjadi.
Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan
trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.
2. Kehamilan trimester II (umur
kehamilan13 sampai 28 minggu) Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong
sekitar 65 – 78mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir. Memasuki
trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurnadan memberikan oksigen,
nutrisi, serta membuang produk sisajanin. Plasenta juga memproduksi hormon
progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah
terbentukuntuk melindungi mata janin selama perkembangan.
3. Kehamilan trimester III (umur
kehamilan 29 sampai 40 minggu) Trimester III adalah trimester terakhir dari
kehamilan. Janin sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan
semakinbertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar
janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa untuk
selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda
kelahiran prematur.
3. Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester III
Trimester III biasanya disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibu.
a. Prinsip mengenali Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester III
Menurut Marmi (2009), pemeriksaan dan pengawasan terhadap
ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan untuk
menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan,
persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.Selain itu
juga untuk mendeteksi dini adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang
biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun
diobati.
1. Pemeriksaan Kehamilan dini ( Early ANC Detection)
Menurut Sulistyawati (2012), kunjungan antenatal care (ANC) minimal 4 kali, yaitu:
a. Satu kali pada trimester I
Informasi yang diberikan pada trimester I yaitu, menjalinhubungan
saling percaya, deteksi masalah pada tahap awalpemberian asuhan, mencegah
masalah, persiapan persalinan dankomplikasi, perilaku sehat meliputi gizi,
latihan atau senam, kebersihan, dan istirahat).
b. Satu kali pada trimester II
Setelah pasien sudah cukup paham dengan informasi yang harusdiketahui
pada trimester I, maka pada trimester II bidanmemberikan informasi yang
berkaitan denan pre eklampsi ringan.
c. Dua kali pada trimester III
Pada usia kehamilan ini informasi yang disampaikan adalah
hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dalam kandungan, salah satunya adalah janin
tunggal atau ganda. Informasi tersebut akanmengurangi beberapa kekhawatiran
yang dirasakan oleh ibu dankeluarga berkaitan dengan janin. Gambaran persalinan
yang akan dilalui merupakan salah satu hal yang dikhawatirkan oleh ibu dan
keluarga pada akhir masa kehamilan. Informasi mengenaikepastian letak dan
posisi janin akan mengurangi kecemasan pasien.
2. Skrining Deteksi Dini
Menurut Marmi (2009), skrining deteksi dini yaitu USG, merupakan
suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonic untukmempelajaristrukturjaringanberdasarkangelombang
ultrasonik. Pemeriksaan USG pada kehamilan normalusia 5 minggu.
b. Jenis-jenis Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III
1. Kehamilan dengan Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi permanen meningkatnya tekanandarah
dimana biasanya tidak ada penyebab yang nyata.
Kadang-kadangkeadaaninidihubungkandenganpenyakitginjal, phaeochromocytoma atau
penyempitan aorta dan keadaan ini lebih sering muncul pada saat
kehamilan (Marmi, 2009).
Menurut Manuaba (2008), gambaran klinis dapat
dijabarkansebagai berikut:
a. Kenaikan tekanan darah
sistolik dan diastolik 30 mmHg atau 15mmHg. Tekanan darah absolut 140/90 atau
160/110 yang diambilselang 6 jam dalam keadaan istirahat.
b. Edema, merupakan timbunan
cairan tubuh yang tampak atautidak tampak. Perhitungan kenaikan berat badan
melebihi ¾ - 1kg/minggu. Penatalaksanaan kehamilan dengan hipertensi harus
mendapatpenanganan yaitu dianjurkanuntuk lebih banyak istirahat danmenghindari
peningkatan berat badan terlalu banyak. Kesejahteraan janin dipantau secara
ketat untuk mendeteksi adanya retardasi pertumbuhan. Jika ditemukan tekanan
darah 160/100 mmHg harusdirawat di rumah sakit. Obat-obatan antihipertensi dan
sedative boleh diberikan untuk mengontrol tekanan darah(Marmi, 2011).
2. Perdarahan
Menurut Manuaba (2008), Ada beberapa komplikasi yangdapat
dialami seorang wanita hamil, komplikasi ini dapat terjadi pada trimester III.
perdarahan yang terjadi pada kehamilantrimester III, yaitu:
a. Perdarahan plasenta previa
Perdarahan plasenta previa adalah keadaan implantasiplasenta
sedemikian rupa sehingga menutupi sebagian atauseluruh mulut rahim, sehingga
pembuluh darah besar ada padasekitar mulut rahim, dengam makin tuanya kehamilan
danterjadi pembentukan segmen bawah rahim terjari pergeseranplasenta beserta
pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan(Manuaba, 2008). Menurut Marmi
(2011), penyebab plasenta previa tidakdiketahui, tetapi faktor-faktor berikut
dapat dihubungkan, yaitu:
1. Multiparitas, meningkatnya
ukuran rongga uterus padapesalinan yang berulang-ulang merupakan
predisposisiterjadinya plasenta previa.
2. Kehamilan multiple, tempat
plasenta terbesar lebih sering melewati segmen bawah rahim.
3. Umur, ibu yang lebih tua
berisiko dari pada ibu yang lebih muda
4. Uterus sikatrik
5. Riwayat myomektomi
6. Merokok
7. Kelainan plasenta.
Menurut Marmi
(2011), tanda dan gejala kemungkinan terjadi plasenta previa, yaitu:
1. Mal presentasi janin
2. Bagian terendah janin tidak
terfiksasi
3. Sulitnya mengidentifikasi
bagian janin pada palpasi
4. Denyut nadi ibu yang keras di
bawah umbilikus.
5. Perdarahan solusio plasenta
Menurut Manuaba
(2008), solusio plasenta adalahlepasnya plasenta dari implantasi yang normal
(fundus uteri)sehingga menimbulkan ras sakit dan gangguan nutrisi pada janin.
Menurut Manuaba
(2009), penyebab solusio plasenta dapatdikaitkan dengan:
1. Trauma langsung pada
kehamilan (jatuh saat hamil tua, trauma langsung pada perut)
2. Ibu yang mengidap tekanan
darah tinggi
3. Kehamilan disertai pre
eklampsia dan eklampsia
4. Ibu yang mengidap penyakit
ginjal.
Gejala
solusio plasenta diketahui melalui anamnesis dapatmeliputi Trauma langsung pada
kehamilan (jatuh saat hamil tua, trauma langsung pada perut), Ibu yang mengidap
tekanan darahtinggi, Kehamilan disertai pre eklampsia dan eklampsia, Ibuyang
mengidap penyakit ginjal.Perdarahan yang diserta rasasakit.Lepasnya plasenta
menimbulkan gangguan sirkulasi danancaman jiwa janin dalam bentuk asfiksia
ringan sampaikematian, serta gerak janin berkurang sampai menghilang.
Lepasnya
plasenta yang dapat menimbulkan timbunan darah dibelakang plasentayang mengakibatkan
gangguan sirkulasi(tekanan darah turun sampai syok, nadi meningkat, ibu
hamiltampak pucat, perut tegang dan terasa sakit (Manuaba,
2008).Penatalaksanaan plasenta previa yaitu pasien dianjuranistirahat di tempat
tidur, jika perdarahan banyak pasiendianjurkan untuk tidur miring atau
menggunakan bantal di bawah pinggul kanannya untuk mencapai agar panggul miring
danmenghindari supine hipotensive
syndrome (Marmi, 2011).
b. Perdarahan pada sinus
marginalis
Perdarahan ini menjelang persalinan, jumlahnya tidakterlalu
banyak, tidak membahayakan janin dan ibunya, karenapersalinan segera akan
berlangsung, perdarahan ini sulit diduga
asalnyadanbarudiketahuisetelahplasentalahir. Padapemeriksaan plasenta dijumpai
gumpalan darah ditepi pada suatu kantong membran dengan demikian diduga
perdarahan yangberasal dari sinus marginalis (Manuaba, 2008).
c. Perdarahan Vasa Previa
Vasa previa adalah penyilangan pembuluh darah pada mulutrahim
yang berasal dari insersio vilamentosa plasenta.Seperti diketahui jenis
perlekatan atau penempelan tali pusat padaplasenta dalam bentuk insersio
sentralis bila tali pusat melekat tepat di tengah plasenta, insersio marginalis
bila perlekatan tali pusat di tepi plasenta (Manuaba, 2008).
Keadaan ini terjadi pada insersi velamentosa apabilasebagian
dari pembuluh janin di selaput ketuban memotong darah os internum dan menempati
posisi di depan bagian terbawahjanin. Pada pemeriksaan yang cermat
kadang-kadang dapatdiraba sebuah pembuluh janin tubular di selaput ketuban
yangmenutupi bagian terbawah janin. Penekanan pembuluh oleh
jaripemeriksakebagianbawahjaninkemungkinanakanmenyebabkan perubahan frekuensi
denyut jantung janin. Padavas previa terdapat bahaya yang sangat besar bagi
janin karena pecahnya ketuban dapat disertai oleh ruptur pembuluh janin yang
menyebabkan kehilangan banyak darah (Marmi, 2011).
3. Sakit Kepala yang hebat dan
menetap
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan sering kalimerupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala hehat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu
mungkin mengalami penglihatan yang kabur atau terbayang.Sakit kepala yang
hebatdalamkehamilanadalahgejaladaripreeklampsia (Sulistyawati, 2009).
4. Pandangan kabur
Pandangan kabur karena pengaruh hormonal dalam kehamilan, ketajaman
visual ibu dapat berubah.Perubahan kecil adalah normal.Masalahpengelihatanyangmengindikasikankeadaanyangmengancam
jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnyapandangan kabur atau terbayang
dan berbintik-bintik, perubahan penglihatan mungkin disertai dengan sakit
kepala yang hebat.Perubahan pandangan mendadak mungkin merupaka tanda
preeklampsia (Yulifah, dkk, 2010).
5. Bengkak di wajah dan
jari-jari tangan
Hampir seluruh ibu akan mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasana hilang setelah
beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapatmenunjukkan adanya
masalah serius jika muncul pada permukaanmuka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan
anemia, gagal, jantung atau pre eklampsia (Sulistyawati, 2009).
6. Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janin selama bulan ke-5 atau
ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah, bayi harus bergerak paling sedikit 3kali dalam periode
3 jam. Gerakan janin bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Yulifah, dkk, 2010).
7. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan denan persalinan normaladalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkanmasalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, penyakit
radang pelvis persalinan preterm, gastritis (Yulifah, dkk, 2010).
B.
Kerangka Teori

Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Erfandi
(2009), Marmi (2009) dan Yulifah, dkk (2010)
C.
Kerangka Konsep
|
||||||
![]() |
||||||
|
||||||
|
||||||
Keterangan


Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut
Nursalam (2008), penelitian deskriptif
bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting
yang terjadi pada masa kini.
Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan
pada data faktual daripada penyimpulan.Penelitian kuantitatif adalah teknik
yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil
pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010).Pada penelitian ini
menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
Trimester III di BPM Atik Wahyudi Banjarsari.
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi
adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan dataselama kasus berlangsung (Budiarto,
2003).Penelitian ini dilakukan di BPM Atik Wahyudi Banjarsari
2. Waktu penelitian
Waktu
penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data
penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).Penelitian ini dilaksanakan pada
Maret 2015.
C.
Populasi, Sampel dan Teknik
Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudiandiatrikkesimpulannya (Sugiyono,
2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ibu Hamil trimester
III yang berkunjung di BPM Atik Wahyudi pada bulan Maret 2015 yaitu sebanyak
….. ibu hamil.
2. Sampel
Sampel
adalah bagian tertentu yang dipilih dari populasi (Silalahi, 2010).
Menurut
Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua
dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15% atau
20-25%. Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di BPM Atik Wahyudi sejumlah ……
responden.
3. Teknik sampling
Teknik
sampling adalah suatu proses seleksi
sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakilikeseluruhanpopulasiyangada. Dalampenelitianinimenggunakan
quota sampling. Quota sampling adalah
cara pengambilan sampel dengan menentukan ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang
telah ditentukan (Hidayat, 2011).
D.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis (Susetyo, 2010). Instrumen penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioneradalah angket dengan beberapa pernyataan.Penelitian
inimenggunakankuesionertertutup.Kuesionertertutupadalahsejumlahpernyataan
dimana pernyataan dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal
memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada (Hidayat, 2011).Kuesioner
diambil dari sumber teori tentang tanda bahaya trimester III. Kuesioner dalam
penelitian ini dengan kriteria positif ( favorable) dengan skor 1 untuk jawaban
benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif ( unfavorable) dengan
skor 0 untuk jawaban benar dan dengan skor 1untuk jawaban salah.
Tabel
3.1
Kisi-Kisi
Kuisioner
![]() |
Variabel Sub
variabel Pernyataan Jumlah
![]() |
Favourable Unfavourablesoal
![]() |
Tingkat 1.
Prinsip mengenali
Pengetahuan tanda bahaya
Ibu hamil kehamilan
Tentang trimester III
Tanda bahaya 2.
Jenis-jenis tanda
Trimester III bahaya kehamilan
Trimester III:
a. Kehamilan
dengan
Hipertensi
b. Perdarahan
c. Sakit
kepala yang
Hebat dan menetap
d. Pandangan
kabur
e. Bengkak
di wajah
Dan jari tangan
f. Gerakan
janin
Tidak terasa
g. Nyeri
perut
Jumlah
![]() |
1. Uji
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang
dapat menunjukkan tingkatkevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto,
2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya hendak diukur. Karena untuk mendapatkan distribusi normal maka
digunakan responden sebanyak 30 responden (Mahfoed, 2007). Penelitian ini
menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
rxy = 

Keterangan:
N :
Jumlah Responden
rxy : koefisien korelasi product
momen
x :
skor pertanyaan
y :
skor total
xy :
skor pertanyaan dikalikan skor total
dikatakan valid jika r hitung>
r tabel ( 0,361 ) dengan taraf signifikan 0,05
2. Uji
Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu
pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak
akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kalipun diambil tetap akansama hasilnya (Arikunto, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen,
peneliti menggunakan AlphaChronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Rumus Alpha
Chronbach adalah sebagai berikut:
r11 =


keterangan:
r11 : realibilitas konsumen
k : banyaknya butir pertanyaan
atau banyaknya soal
∑
: jumlah varian butir


Instrument
dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60)
(Ghozali, 2005)
3. Hasil
uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dilakukan di BPS Monika Boyolali terhadap
30 ibu hamil trimester III dengan 35 pernyataan. Karena untuk mendapatkan
distribusi normal maka digunak
an responden sebanyak 30 responden (Mahfoed,2007).
an responden sebanyak 30 responden (Mahfoed,2007).
Tabel
3.2
Kisi-Kisi
Kuisioner
![]() |
Variabel Sub variabel Pernyataan Jumlah
![]() |
Favourable Unfavourable soal
![]() |
Tingkat 1.
Prinsip mengenali
Pengetahuan tanda bahaya
Ibu hamil kehamilan
Tentang trimester III
Tanda bahaya 2.
Jenis-jenis tanda
Trimester III bahaya kehamilan
Trimester III:
a. Kehamilan
dengan
Hipertensi
b. Perdarahan
c. Sakit
kepala yang
Hebat dan menetap
d. Pandangan
kabur
e. Bengkak
di wajah
Dan jari tangan
f. Gerakan
janin
Tidak terasa
g. Nyeri
perut
Jumlah
![]() |
E.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut
Hidayat (2011), teknik pengumpulan data adalah cara peneliti mengumpulkan data
yang akan dilakukan dalam penelitian. Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data
Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya
atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo,
2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari
pengisian kuesioner yang diisi ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya
kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali.
2. Data
Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006).Data sekunder didapatkan dari
data berdasarkan dokumentasidi BPS Sri Indraswati Boyolali yaitu berupajumlah
kunjungan ibu hamil trimester III pada bulan Januari – November 2013 dengan
rata-rata jumlah kunjungan 32 ibu hamil.
F.
Variabel
penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010). Dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.
G.
Definisi Operasional
Definisi
operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
ataupengertianvariabel-variabelyangdiamatiatauditeliti (Notoatmodjo, 2010).
Tabel
3.3
Definisi
Operasioal
![]() |
Nama Pengertian Indikator Alat Skala
Variabel Ukur

Ibu hamil Ibu menjawab yang diperoleh (x) > mean ner
Tentang dengan benar + 1 SD
Tanda bahaya kuisioner 2.
Cukup: bila nilai responden
Trimester III tentang tanda mean – 1 SD
x
mean


Bahaya + 1 SD
Trimester
III 3. Kurang: bila nilai
responden
Yang diperoleh (x) < mean
-
1 SD
![]() |
H.
Metode
Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan
Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan
berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010)
adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil
jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau
tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap
tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari
jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
d. Memasukkan
Data ( Data Entri) atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing
respondendalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau soffware komputer.
e. Pembersihan
data ( Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau
responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan
adanya kesalahan-kesalahankode, ketidaklengkapandansebagainya, kemudian di
lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut pembersihan data (data
cleaning).
2. Analisis
Data
Menurut Notoatmodjo (2010), analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari
hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase
dari tiap variabel. Penelitian ini hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden
tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya trimester III.
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan
sebagaiberikut:
Baik: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean
+ 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ” mean + 1
SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) <
mean – 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
X = 

Keterangan:
X : rata-rata
(mean)
∑x : jumlah
seluruh jawaban responden
N : jumlah
responden
Simpangan baku ( standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk
mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Rumus:
SD = 

Keterangan:
X : nilai
responden
N : jumlah
responden
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu
hamil tentang tanda bahya trimester III digunakan rumus persentase.
Menurut Riwidikdo (2009), rumus persentase yaitu :
Skor presentase =
x 100%

I.
Etika Penelitian
Setelah
mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan
masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar
persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek
penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan
dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan
penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan,
namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untukmenjagakerahasiaansubyekpenelitian,
penelititidakmencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan
semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada
hasil penelitian.
J.
Jadwal Penelitian
Bagianinidiuraikanlangkah-langkahkegiatandarimulaimenyusunproposalpenelitian,
sampaidenganpenulisanlaporanpenelitian, beserta waktu berjalan atau
berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian
(Tabel Terlampir)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Budiarto, E. 2003.Metodologi
Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC
Depkes RI,
2012. Laporan Pendahuluan: Survey
Demografi dan KesehataN Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan KependudukaN
Erfandi. 2009. PengetahuanDanFaktor-FaktorYang Mempengaruhi,
Ghozali, I, 2005.Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hidayat, A. A.
2007. Metode Penelitian Kebidanan dan
Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Mahfoed, 2007.Metodologi
Penelitian Bidan Kesehatan, Keperawatan danKebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
Manuaba, I.A.C, 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan ObstetriGinekologi Sosial untuk
Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Sa’adah N, 2011. Tingkat
Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tandabahaya kehamilan di Puskesmas
Mergasan Yogyakarta Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah
Silalahi, U.
2012. Metode Penelitian Sosial.
Bandung: PT. Refika Aditama Sulistyawati, A, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Susilawati, L,
2012. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil
primigravida tentang tandabahaya kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta Tahun
2012. Karya Tulis Ilmiah
Waryana, 2010.Gizi
Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama Yulifah, dkk, 2010. Asuhan Kebidanan
Kehamilan Fisiologi. Yogyakarta: Nuha Medikan
1xbet korean - Legalbet
BalasHapus1xbet korean. 1xbet korean. หาเงินออนไลน์ 1xbet korean. 1xbet korean. febcasino 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean